• Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui email.

    Bergabung dengan 5 pelanggan lain

PEMBUATAN SIOMAY


A. Memilih Bahan Baku (ikan)

Untuk mendapatkan hasil olahan yang baik, dibutuhkan bahan baku/daging ikan yang masih segar. Jenis ikan (hasil perikanan) yang baik untuk bahan baku antara lain :
– Udang
– Cumi-cumi
– Ikan tengiri dan
– Jenis ikan laut yang mempunyai tekstur lembut (mudah dilumatkan)

Ciri-ciri hasil perikanan yang segar adalah sebagai berikut:

1. Udang dan cumi-cumi
– Badan utuh
– Warna cemerlang dan
– Bau segar merangsang
2. Ikan
– Badan utuh
– Warna cemerlang dan
– Bau segar merangsang
– Daging kenyal
– Insang berwarna merah segar

B. Membuat Pasta Ikan

Yang dimaksud dengan pasta ikan adalah daging ikan yang sudah dipisahkan dari duri dan kulit, kemudian dilumatkan sehingga berbentuk seperti pasta.

1. Membuat pasta ikan dari udang

a. Udang dipotong kepalanya, kemudian dikupas kulitnya
b. Daging udang dicuci bersih kemudian dilumatkan dengan penggiling daging
c. Hasil penggilingan daging udang disebut dengan ” pasta” yang merupakan bahan baku pembuatan “ somay”

2. Membuat pasta ikan dari cumi-cumi
a. Daging badan cumi-cumi yang sudah pisahkan dari kepala dan isis perut dipotong-potong
b. Potongan daging badan cumi-cumi dicuci bersih kemudian dilumatkan dengan penggilingan daging
c. Hasil penggilingan daging badan cumi-cumi disebut “pasta” yang merupakan bahan baku pembuatan “somay”

3. Membuat pasta ikan dari ikan
a. Ambil daging ikan dengan cara di fillet
b. Bersihkan daging ikan dari duri, daging merah dan sisia kotoran dicuci bersih
c. Daging yang sudah bersih dilumatkan dengan penggiling daging
d. Hasil penggilingan daging ikan disebut dengan ” pasta” yang merupakan bahan baku pembuatan “ somay”

C. Membuat adonan dan Memasak Somay

1. Bahan yang diperlukan untuk 1 (satu) resep adonan :
– pasta ikan 150 gram
– pasta cumi-cumi 150 gram
– pasta udang 150 gram
– tepung kanji/tapioca 0,5 kg
– tepung terigu 50 gram
– telur 1 butir
– minyak wijen 1 sendok the
– garam halus 1 sendok the
– bawang putih 1 siung
– bawang merah 1 siung
– daun bawang 2 batang

2. Membuat dan memasak adonan somay
a. Bumbu (bawang putih, garam) dihaluskan
b. Campurkan pasta ikan , telur diaduk sampai merata, tambah tepung tapioca dan tepung terigu. Bila diperlukan tambahkan air panas sedikit demi sedikit, sehingga adonan tidak terlalu lembek dan tidak terlalu kering/keras
c. Adonan dibentuk menjadi bola-bola kecil sebesar bola pingpong (sesuai selera)
d. Bola-bola adonan dimasak dengan cara dikukus sampai matang (sekitar 30 menit)

3. Membuat kuah somay
Bahan :
– kacang tanah 250 gram
– merica 1 sendok the
– bawang putih 3 siung
– bawang merah 3 siung
– mentega 1 sendok makan
– cabe merah 2 – 3 gram
– gula merah secukupnya
– penyedap rasa secukupnya
– garam secukupnya

Cara membuat :

a. Kacang tanah digoreng kemudian di haluskan
b. Cabe merah, bawang putih, bawang merah dihaluskan kemudian ditumis
c. Masukkan kacang yang sudah digaluskan, tambahkan air gula merah dan garam secukupnya
d. Kuah siap disajikan

D. Penyajian

1. Somay yang sudah dimasak ditata dalam piring, dapat ditambah kentang rebus, tahu rebus, kol dan pare rebus/kukus
2. Tatanan somay dalam piring disirami dengan kuah somay
3. Untuk penyedap dapat ditambah bawang goreng

Keripik Balado


Sumber: Tabloid Nova

Bahan :
1 kg singkong, iris-iris tipis bulat
3 sdm minyak goreng
1/4 sdt cuka
100 gr gula pasir

Haluskan :
100 gr cabai merah keriting
1/2 sdt garam

Cara membuat:
1. Goreng irisan singkong dalam minyak goreng panas dan banyak sampai matang dan kering, angkat, tiriskan.
2. Panaskan 4 sdm minyak goreng bekas menggoreng singkong. Tumis bumbu yang dihaluskan sampai harum, masukkan gula pasir, aduk, tambahkan cuka, aduk rata, matikan api.
3. Masukkan singkong goreng, aduk sampai bumbu tercampur rata. Dinginkan, simpan dalam stoples

Resep 2

Bahan:
500 gram singkong, kupas, iris tipis
1/2 sendok teh garam

Bumbu:
3 sendok makan minyak
5 buah cabai merah, haluskan

1/2 sendok teh garam
4 sendok makan gula pasir
2 sendok makan air asam

Cara membuat:

Singkong diiris tipis.
Didihkan 3 gelas air dengan garam.
Masukkan singkong. Masak sampai mengapung. Angkat, tiriskan.
Panaskan minyak. Goreng singkong sampai garing. Sisihkan.
Panaskan minyak. Tumis cabai, garam, gula, air asam. Aduk-aduk.
Masukkan singkong. Aduk rata. Angkat.
Sumber: Aura (gambar dan resep)

BERITA – singkongku.blogspot.com – * Singkong dikupas dan cuci yang bersih.
* Rajang singkong dengan ketebalan yang rata , sebaiknya pakai mesin rajang yang sdh banyak terdapat dipasaran supaya ketebalan rata.
* Rendam dengan larutan air kapur, sesuai keinginan supaya nggak mudah pecah2, kurang lebih semalam.
* Kemudian air kapur dibuang dan dibilas bersih dan tiriskan.
* Buat bumbu berupa bawang + garam dihaluskan dan campur dengan air secukupnya.
* Siapkan 2 wajan yang satu dengan minyak yang gak terlalu panas (+/- 90 derajat C), yang satunya lagi minyak yg panas ( +/- 150 derajat C).
* Goreng singkong yang sudah kering ke wajan pertama sampai terlihat pinggiran singkong sedikit mengembang.
* Kemudian diangkat langsung dimasukkan wajan yang ke 2 yang panas. Aduk sampai semua singkok mengembang sempurna.
* Kemudian siap diangkat dari penggorengan dan tiriskan.

Tips Merakit PC 2010


Berikut tips untuk membeli / merakit pc 2010, karna trend nya teknologi tahun ini sudah berbeda dengan teknologi tahun tahun sebelumnya, komponen komputer saat ini sangat cepat mengalami perubahan jadi kalaupun kita membeli motherboard superior untuk komputer rakitan kita di tahun 2010 ini, mungkin akan menyesal nanti kalau era multicore akan masuk ke kancah prosesor, dan kita akan kesulitan untuk mengupgrade pc tersebut, kalau zaman dulu, era processor masih menggunakan die yang sama, ngga banyak berubah, soket 370 dan soket A nya AMD masih menjadi hal yang terus terngiang, namun sekarang, soket 745 keluar, baru sebentar keluar lagi soket 933 AMD, begitu juga intel, mengalami perubahan soket dalam kurun waktu yang sangat singkat, mulai dari soket 478, sampai sekarang ke soket LGA 775/Socket M sehingga untuk mengatasi ini kita tidak bisa berkutat untuk berharap dapat mengupgrade processor dalam tingkat generasi yang berbeda dengan soket yang sama, kemungkinanya kecil sekali.

Membeli pc tahun 2010 ini akan lebih memfokuskan ke Komponen pendukung, bukan motherboard lagi, dahulu mungkin kita beli motherboard tercanggih dan harga yang sangat tinggi berharap dapat mengupgrade processor, disk, memory grafis dan lainya di waktu depan, sekarang mungkin sudah tidak bisa seperti itu lagi.

Hal hal yang harus di perhatikan untuk membeli pc di tahun 2010 ini adalah:

Pilihlah komponen motherboard yang memiliki kapasitas memory yang besar, 80GB, 250GB atau lainya, dengan jumlah slot yang cukup memadai, hal ini perlu diperhatikan, karna untuk menyokong aplikasi aplikasi multicore, pasti membutuhkan banyak resource memory, sehingga, ketersediaanya slot untuk upgrade memory akan menjadikan jalan yang baik untuk waktu ke depanya.
Pilihlah soket processor terkini, baik itu untuk AMD (AM2) atau Intel (775), karna inilah latest soket yang ada disaat ini, dan setidaknya kita memiliki tenggang waktu untuk upgrade ke processor yang masih dalam generasinya.
Belilah Media penyimpanan yang lebih besar, 80GB sudah tidak memadai untuk saat ini, mulai lah dari angka 200GB, hal ini sangat penting, karena berbagai macam jenis aplikasi, game, dan file, akan memakan space yang cukup signifikan, disk 200GB tersebut dapat di partial kan, artinya kita memisahkan sistem dan disk data, misanya 80GB dan 120GB, dimana yang 80GB di pecah menjadi 2 harddisk yang akan di set Raid 0 untuk memaksimalkan kecepatan disk nya, atau kita bisa pakai hdd SAS (serial attach SCSI) terbaru,salah satu samplenya ini http://www.dailytech.com/article.aspx?newsid=5098 dan ternyata harddisk cepat yang hanya berukuran 2,5? ini bisa mencapai 10K Rpm, dan keuntungan lainya SAS ini memiliki backward kompabilitas dengan interface SATA, hayoo, mari menghayal menggunakan disk ini sambil di RAID 0, brr gimana rasanya yah. mengenai SAS nya bisa mampir kesini.

http://en.wikipedia.org/wiki/Serial_Attached_SCSI (kalau punya budget lebih)
Sudah saatnya untuk dual core, Mulailah untuk memilih processor dual core, Bisa X2 AMD, atau DuoCore Windows, tidak perlu membeli processor yang latest, sesuaikan saja dengan budget.
Gunakan LCD, sudah lupakan dengan teknologi CRT, LCD adalah sebuah teknologi hemat, memang kalau dari sisi harga CRT lebih murah dibandingkan LCD, tapi pernah kah kita menghitung cost listrik yang di habiskan tiap bulanya dengan menggunakan CRT dibandingkan LCD ?
Sediakan Graphics Card Yang memadai dengan budget, saran saya tidak perlu menggunakan graphic card yang extreme ( kecuali kalau kita seorang gamers ), spesifikasi graphic card yang kita butuhkan hanyalah graphic card yang mendukung directX9C, itu saja, sisanya tergantung kemampuan budget.
Prepared for Vista, karna suatu saat, kita pasti akan menggunakan OS ini, baik itu Ori, ataupun Bajakanya.
Semoga tips ini bisa bermanfaat, dan, happy Ngerakit….

Hardisk Serial Number dan Proccessor ID

Hampir semua peripheral yang dalam komputer mempunyai ID yang dapat kita lacak menggunakan kode program. akan tetapi, peripheral yang jarang diganti (upgrade atau replace) bagi kebanyakan orang adalah motherboard, hardisk dan proccessor. Motherboard ID susah diterapkan karena kurang (tidak) ada standarisasi penamaan dari ID itu sendiri atau lebih sering menggunakan susunan HURUF (bisanya berupa “Code Name” dari motherboard tersebut, misalnya  “nForce4 DDR: 9NPA+ / 9NPA+Ultra / 9NPAJ / 9NPA Ultra Series” ) dibandingkan Proccessor ID dan HDD ID yang kebanyakan menggunakan ANGKA.

Logika Proteksi
Proteksi yang saya bahas kali ini mempunyai logika sebagai berikut:
Ada 5 Variabel penting yang akan digunakan di dalam form registrasi (source code bisa anda dapatkan di-link dibawah), yaitu :

Properties DataType Keterangan
lcRunStat string status aplikasi di registry
liCekEnumExec integer jumlah exekusi aplikasi
ldCekTglAwal date tanggal aplikasi pertama kali dijalankan
lcCekSerialReg string nilai serial di registry
ldTglExecAkhir date tanggal terakhir aplikasi dijalankan

Berikut kode Form.Activate() :

&&//    cek key registry, autocreate key (return 0)
THISFORM._registry1.openkey("SOFTWARE\Fox-id\Serial",-2147483647,.T.)
 
&&//    PROCEDURE Cari SN
lcKodeAktifasi=STRCONV(serialno(),15)
THISFORM.txtAktifasi.VALUE=lcKodeAktifasi
THISFORM._hddsn=serialno()
THISFORM._kdaktifasi=lcKodeAktifasi
 
&&//    ambil nilai registry
lcRunStat=THISFORM._cekrunstat()              &&// cek status aplikasi di registry
liCekEnumExec=THISFORM._cekenumexec()         &&// cek jumlah exec aplikasi (NUM)
ldCekTglAwal=THISFORM._cektglawal()   &&// cek tanggal install REGISTRY
lcCekSerialReg=THISFORM._cekserial()  &&// cek serial di registry
ldTglExecAkhir=THISFORM._cektglenumexec() &&// cek tanggal terakhir appp dijalankan
 
DO CASE
  CASE lcRunStat="STOP"
    ATT_PESAN("Versi Demo sudah berakhir...!!! Anda harus memasukkan ;
  SERIAL sebelum memakai aplikasi ini kembali...!!!")
    THISFORM.cmdok1.ENABLED= .F.
    THISFORM.txtSN.SETFOCUS()
    RETURN 0
  CASE lcRunStat="DEMO"
    lcSerial1=ALLTRIM(lcKodeAktifasi)
    lcSerial2=lcSerial1
    THISFORM._serial=ALLTRIM(lcCekSerialReg)
 
    IF lcCekSerialReg=lcSerial2 &&// KALO SN VALID
      THISFORM.txtSN.VALUE="REGISTERED VERSION"
      THISFORM.lblReg.CAPTION="  REGISTERED VERSION  "
      THISFORM.txtSN.ENABLED= .F.
      THISFORM._registry1.setkeyvalue("RunStat","REGISTERED")
      THISFORM.RELEASE()
 
    ELSE &&// KALO NGGAK VALID, CEK TANGGAL
      DO CASE
        CASE ldCekTglAwal>DATE() &&// Kalau Tanggal awal > Tanggal Exec
          ATT_PESAN("Versi Demo sudah berakhir...!!! Anda harus memasukkan ;
          SERIAL sebelum memakai aplikasi ini kembali...!!!")
          THISFORM._registry1.setkeyvalue("RunStat","STOP")
          THISFORM.cmdok1.ENABLED= .F.
          THISFORM.txtSN.SETFOCUS()
          RETURN 0
        CASE ldCekTglAwal<=DATE() &&// Kalau Tanggal Awal <= Tanggal Exec
          IF DATE()>=(ldCekTglAwal+THISFORM._limaxevaldate) &&// Kalau TglHariIni>=TglLimit
                  ATT_PESAN("Versi Demo sudah berakhir...!!! Anda harus memasukkan ;
                  SERIAL sebelum memakai aplikasi ini kembali...!!!")
            THISFORM._registry1.setkeyvalue("RunStat","STOP")
            THISFORM.cmdok1.ENABLED= .F.
            THISFORM.txtSN.SETFOCUS()
            RETURN 0
          ELSE &&// Kalau masih DEMO
            DO CASE
              CASE  ldTglExecAkhir() &&// kalau tgl app terakhir < date()
                &&// limit reset ke 1
                THISFORM._registry1.setkeyvalue("EnumExec",'1')
              CASE ldTglExecAkhir=DATE() &&// kalau tgl app terakhir = date()
                IF liCekEnumExec>THISFORM.limaxenum && limit sudah tercapai
                         ATT_PESAN("Versi Demo sudah berakhir...!!! Anda harus memasukkan ;
                         SERIAL sebelum memakai aplikasi ini kembali...!!!")
                  THISFORM._registry1.setkeyvalue("RunStat","STOP")
                  THISFORM.txtSN.SETFOCUS()
                  RETURN 0
                ELSE &&// penambahan jumlah limit
                  THISFORM._registry1.setkeyvalue("EnumExec",ALLTRIM(STR(liCekEnumExec+1)))
                ENDIF
              CASE  ldTglExecAkhir>DATE() &&// kalau tgl app terakhir > date() -> DI-HACK Tgl Sistem
                         ATT_PESAN("Versi Demo sudah berakhir...!!! Anda harus memasukkan ;
                         SERIAL sebelum memakai aplikasi ini kembali...!!!")
                THISFORM._registry1.setkeyvalue("RunStat","STOP")
                THISFORM.cmdok1.ENABLED= .F.
                THISFORM.txtSN.SETFOCUS()
                RETURN 0
            ENDCASE
          ENDIF
        CASE ldCekTglAwal=DATE() &&// Kalau tanggal sama
          IF liCekEnumExec>THISFORM.limaxenum &&// limit masih belum tercapai
                  ATT_PESAN("Versi Demo sudah berakhir...!!! Anda harus memasukkan ;
                  SERIAL sebelum memakai aplikasi ini kembali...!!!")
            THISFORM._registry1.setkeyvalue("RunStat","STOP")
            THISFORM.cmdok1.ENABLED= .F.
            THISFORM.txtSN.SETFOCUS()
            RETURN 0
          ELSE &&// penambahan jumlah limit
            THISFORM._registry1.setkeyvalue("EnumExec",ALLTRIM(STR(liCekEnumExec+1)))
          ENDIF
      ENDCASE
    ENDIF
  CASE lcRunStat="REGISTERED"&&// REGISTERED
    MESSAGEBOX("APLIKASI SUDAH TER-REGISTER...!")
    THISFORM.RELEASE()
ENDCASE

Dari baris kode diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertama kita cek dahulu variabel lcRunStat. Variabel ini menyimpan nilai status aplikasi yang diambil dari registry. Ada 3 kemungkinanan nilai variabel ini :
1. STOP, jika masa demo telah berakhir
2. DEMO, jika masa demo masih berlangsung
3. REGISTERED, jika aplikasi sudah di-registrasikan.
STATUS = DEMO
Pada saat variabel lcRunStat bernilai “DEMO” maka akan dilakukan proses cek terhadap nilai SERIAL NO. Jika serial sama dengan yang diinputkan oleh user, Maka Nilai lcRunStat akan berubah menjadi “REGISTERED”. Jika Serial yang diinputkan oleh user TIDAK SAMA dengan SERIAL NO, maka dilakukan proses cek terhadap variabel ” ldCekTglAwal“, Variabel ini berisi tanggal saat aplikasi PERTAMA KALI dijalankan (DATE Datatype). Kemudian hasil return value dari variabel ini akan dibandingkan dengan nilai-nilai berikut:

1. ldCekTglAwal>DATE()
Jika variabel ldCekTglAwal bernilai LEBIH BESAR dari pada DATE(), maka DEMO berakhir

2. ldCekTglAwal<=DATE()
Jika nilai tanggal aplikasi pertama kali dijalankan LEBIH KECIL atau SAMA DENGAN DATE(), maka dilanjutkan dengan mengecek nilai-nilai berikut :

DATE()>=(ldCekTglAwal+THISFORM._limaxevaldate)
_limaxevaldate adalah UDP (User Defined Properties) dari form register.scx yang berisi nilai integer maksimal berapa hari aplikasi boleh dijalankan dalam masa demo. Jika nilai DATE()>=(ldCekTglAwal+THISFORM._limaxevaldate) (jika TanggalHariIni lebih besar atau sama dengan TanggalAwalAplikasiDijalankan+MaksimalHariBolehDijalankan) maka versi DEMO dihentikan, jika tidak maka dicek nilai-nilai berikut:

A ldTglExecAkhir ldTglExecAkhir berisi nilai tanggal (Date Datatype) aplikasi terakhir dijalankan. Sehingga jika user berusaha mengganti tanggal sistem dengan memundurkannya, trik tersebut tidak berhasil karena nilai dari variabel ini (bahkan Demo akan dihentikan karena “kenakalan” user tersebut). Jika nilai ldTglExecAkhir lebih kecil dari TanggalHariIni maka KEY Registry “EnumExec” akan diubah menjadi “1”

B. ldTglExecAkhir=DATE()
Jika nilai ldTglExecAkhir sama dengan TanggalHariIni maka dilakukan proses cek berikut :
liCekEnumExec>THISFORM.limaxenum
liCekEnumExec adalah UDP yang berisi nilai integer penjumlahan berapa kali aplikasi dijalankan.
limaxenum adalah UDP yang berisi nilai integer maksimal aplikasi boleh dijalankan dalam satu hari .
Sehingga jika nilai liCekEnumExec lebih besar dari pada limaxenum, maka DEMO dihentikan.
Jika nilai liCekEnumExec lebih kecil atau sama dengan limaxenum maka DEMO diteruskan.

C. ldTglExecAkhir>DATE()
Jika ldTglExecAkhir lebih besar dari pada TanggalHariIni maka DEMO dihentikan.

3. ldCekTglAwal=DATE()
Jika ldCekTglAwal sama dengan HariIni maka di cek nilai-nilai berikut :
A. liCekEnumExec>THISFORM.limaxenum
Jika liCekEnumExec lebih besar dari pada limaxenum, maka versi DEMO dihentikan dan nilai registry “RunStat” diubah menjadi “STOP”.
Jika tidak, maka nilai registry “EnumExec” akan ditambahkan 1.

Pusing ya semakin banyakpusingnya, semakin bagus proteksi anda.
Have FUN!!!

Konsep Pemasaran 4P dalam Memulai Bisnis

Dalam kegiatan pemasaran, dikenal konsep 4P yaitu: Product, Price, Placement, and Promotion. Konsep ini dapat diterapkan oleh seorang wirausaha dalam memulai suatu bisnis.

Product.

Menentukan produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar umumnya menjadi langkah paling awal. Ide mengenai produk bisa didapatkan dari beberapa sumber. Cara termudah adalah dengan membandingkan langsung produk sejenis seperti yang ingin dijual, dan melakukan riset kecil-kecilan ke target pasar mengenai kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan memberikan informasi yang lebih akurat bagi wirausaha mengenai prospek pasar yang akan dimasukinya dan produk macam mana yang diharapkan oleh target pasar.

Price.

Menentukan harga produk tidak semudah yang dibayangkan. Pertanyaan utamanya adalah, Bilamanakah harga produk atau jasa dapat diterima oleh pasar? Cara yang umum digunakan adalah dengan menggunakan patokan hitungan biaya produk tersebut dari awal disiapkan hingga siap jual. Setiap produk memiliki berbagai komponen biayanya sendiri, dari awal produksi hingga produk tersebut dipajang di rak-rak display penjualan. Menentukan harga berdasarkan biaya dilakukan dengan menambahkan presentase margin tertentu ke biaya produk, dan presentase tersebut dianggap sebagai keuntungan. Persentase didapatkan sesuai dengan rata-rata margin di pasaran. Menggunakan metode ini memiliki kelemahan sendiri. Produk akan mengalami krisis keunikan (uniqueness) dimana keunikan yang memiliki daya pembeda produk dari saingannya luput diperhitungkan. Keunikan justru mampu membantu produk agar memiliki harga premium di pasar.

Placement.

Tidak kalah penting adalah mengenai dimana produk tersebut yang akan ditawarkan tersebut mudah ditemukan oleh target pasar yang dituju. Pada beberapa industri, misalnya ritel atau restoran, masalah penempatan berarti sangat penting. Ungkapan “Lokasi, Lokasi, Lokasi” sebaiknya sangat diperhatikan oleh wirausaha, karena bisa jadi pemilihan lokasi tempat usaha yang buruk dapat berakibat langsung kepada kegagalan dari usaha yang dijalankan.

Promotion.

Aspek penting lainnya adalah mengenai promosi dari produk. Bagaimana suatu produk akan dikenalkan ke pasar agar pelanggan tergerak untuk membelinya. Salah satu cara berpromosi efektif adalah dengan beriklan. Bagi wirausaha yang baru memulai bisnis, iklan dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi-nya. Untuk mendapatkan efektifitas beriklan sebaiknya dilakukan pemilihan media iklan yang benar-benar cocok dengan karakter target pasar dari produk. Mungkin tidak diperlukan untuk memasang iklan di segala media/tempat karena belum tentu berpengaruh kepada peningkatan penjualan. Selain itu pemasangan iklan juga berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan. Pada tahap-tahap awal memulai bisnis, sebaiknya masalah biaya mendapat perhatian khusus agar tidak menjadi ganjalan dalam operasional usaha. Tentukan juga tujuan dari promosi, apakah untuk menciptakan kesadaran merek atau dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan. Jangan lupa untuk mengukur hasil dari setiap kegiatan promosi yang dilakukan, apakah sesuai dengan harapan atau masih perlu perbaikan untuk kegiatan promosi berikutnya.

Ke-4 aspek pemasaran dapat menjadi pemikiran awal bagi seorang wirausaha sehingga dia dapat memiliki perhitungan yang matang sebelum menanamkan investasinya.